Jurusan Di Massachusetts Institute Of Technology Mit

Jurusan Di Massachusetts Institute Of Technology Mit – Pemenang penghargaan LPDP sekaligus alumni MIT Nioman Anjani mengembangkan bisnis perawatan kulit bayi yang dirintisnya bersama suaminya melalui Gently Indonesia untuk memberikan manfaat yang lebih luas berdasarkan prinsip bahwa ini bukan tentang saya lagi. “.

Nioman Anjani atau yang populer dengan sebutan Nioman merupakan seorang wanita cantik asal negeri Parahyangan. Nama Nioman diberikan oleh ayahnya yang lahir di Bali, namun Nioman sendiri berasal dari Bandung, lahir dan besar di kota kembang. Nemani kecil diajari teknik oleh ayahnya. “Jika Indonesia ingin maju, industrinya juga harus berkembang.” Kata-kata tersebut membuatnya jatuh cinta pada dunia teknik. Tak heran jika orang tua Newman adalah insinyur lulusan ITB (Institut Teknologi Bandung). Ibunya kuliah di bidang teknik industri dan ayahnya adalah pensiunan guru besar bidang teknik di ITB. Seperti disebutkan di atas, Neiman mengambil jurusan teknik mesin di ITB setelah lulus SMA.

Jurusan Di Massachusetts Institute Of Technology Mit

Jurusan Di Massachusetts Institute Of Technology Mit

“Jadi dari pada terlalu spesifik, saya menggunakan teknik yang bisa diterapkan di bidang apa pun. Saya akhirnya lolos SNMPTN (dan) akhirnya diterima di ITB,” kata Nioman saat ditanya alasannya memilih teknik mesin. Berada di fakultas yang seluruhnya laki-laki bukan berarti Newman minder, kehidupan akademisnya pun tak lepas dari prestasi yang diraihnya, salah satunya adalah masa jabatan Newman sebagai Ketua Dewan Keluarga Mahasiswa (K3M) ITB pada tahun 2013/2014.

Jurusan Kuliah Di Luar Negeri Yang Lulusannya Paling Dicari

Setelah lulus dengan gelar sarjana pada tahun 2014, Nioman dipekerjakan oleh sebuah perusahaan ternama di Indonesia. Noman bekerja selama 5 tahun di berbagai posisi mulai dari produksi hingga rantai pasokan. “Pada tahun ketiga bekerja, saya merasa membutuhkan gelar master untuk meningkatkan keterampilan saya, serta untuk mengembangkan karir saya. Saya percaya bahwa guru juga harus belajar di sekolah terbaik di dunia. “Saya melihat sekeliling dan memutuskan untuk pergi ke Amerika,” jelas wanita kelahiran 1990 itu.

Neumann memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya melalui LPDP. Sementara itu, Newman sedang bersiap untuk mendaftar. “Saya menghabiskan waktu luang saya untuk belajar dan mempersiapkan diri pada malam hari dan dini hari sepulang kerja,” jelasnya. Neiman mencobanya pada tahun 2018, namun sejauh ini belum berhasil. Skor rendah dalam bahasa Inggris menimbulkan masalah. Tak menyerah, Nioman melamar lagi pada tahun berikutnya dan berhasil mendapatkan beasiswa, karena sesuai dengan impiannya, kandidat barunya adalah MIT (Massachusetts University of Technology), salah satu sekolah terbaik di dunia. Gelar Master of Science di bidang Teknik dan Manajemen di MIT adalah pilihannya.

Selama menimba ilmu di Negeri Paman Sam, ia tak hanya merasakan kesulitan, tapi juga banyak keuntungan. Sebagai universitas nomor satu di dunia, MIT memiliki fasilitas, fakultas, dan program akademik yang jauh di atas rata-rata. Berada di sekitar orang-orang pintar juga meningkatkan minat belajar mereka. (Foto: dokumen pribadi)

Perkuliahan dengan predikat salah satu universitas terbaik di dunia ini memang tidak main-main. Tugas, artikel, studi kasus, dan rumus teknik umum adalah bagian dari menu harian Nijoman. “Gelar master sungguh sulit, bahkan lebih sulit dari pekerjaan saya,” kata Nioman yang kuliah di Harvard Business School. “Saya bisa mengerjakannya (tugas) sampai tengah malam, baru saya tidur jam 1, saya tidur jam 2, lalu saya harus kembali ke universitas jam 7,” lanjutnya. . .

Lulusan Mit Yang Jualan Sepatu

Menurutnya, kuliah di luar negeri sangat sulit. Nioman juga mengatakan, apabila terdapat kesenjangan pengetahuan antara yang dipelajari di Indonesia dengan yang dipelajari di sekolah-sekolah besar seperti MIT dan Harvard, maka siswa harus belajar dan belajar lebih banyak lagi untuk menjembatani kesenjangan tersebut.

Semasa kuliah, Newman juga terkena dampak pandemi Covid-19. Selain pandemi, ia juga harus menghadapi kejutan budaya. Neiman yang merasa sangat aktif berbincang selama kuliah, dikejutkan dengan kebiasaan “orang asing” yang terkesan lebih aktif dan percaya diri dibandingkan dirinya.

Makanya guru angkat tangan dan bertanya saat mengajar. Di Indonesia, biasanya di akhir perkuliahan, pembicara berkata, ‘Ada yang mau bertanya? ‘ jelas Neumann sambil tersenyum. Mahasiswa Barat yang individualistis berbeda dengan mahasiswa Indonesia yang kompak dan banyak pergaulan. Culture shock. .

Jurusan Di Massachusetts Institute Of Technology Mit

Selama menimba ilmu di Negeri Paman Sam, ia tak hanya merasakan kesulitan, tapi juga banyak keuntungan. Sebagai universitas nomor satu di dunia, MIT memiliki fasilitas, fakultas, dan program akademik yang jauh di atas rata-rata. Berada di sekitar orang-orang pintar juga meningkatkan minat belajar mereka.

Universitas Terbaik Di Dunia 2023 Yang Harus Masuk Dalam Daftar Wishlist

Nioman bersyukur bisa merasakan semua itu berkat beasiswa LPDP. Namun, konferensi bisnis favoritnya. “Konferensi bisnis adalah konferensi dimana mahasiswa dapat bertemu dengan investor. Dan saya menemukan banyak investor asing yang ingin berinvestasi di Indonesia dan mencari orang Indonesia yang pernah belajar di Amerika dan ingin kembali ke Indonesia. , mendirikan startup atau perusahaan,- kata Nioman.

Bahkan lebih baik lagi, jika siswa memiliki ide startup dan mengajukan penawaran, mereka akan menerima modal antara $2.500 dan $5.000 untuk mewujudkan ide mereka dengan mentor dari profesor atau alumni MIT. “Jadi ekosistemnya sangat mendukung mahasiswa untuk berinovasi dan melahirkan wirausaha,” tambah Nioman yang akan meraih gelar master sains bidang teknik dan manajemen pada tahun 2021 ini.

Mencari ide bisnis, Newman dihadiahi kehamilan. Kemudian ia memikirkan betapa sulitnya menemukan produk perawatan kulit atau perawatan pribadi yang berkualitas, efektif, namun terjangkau untuk bayi atau anak. (Foto: Dodi Ahmed)

Segala sesuatu yang terjadi pasti ada artinya,- Neiman mengaku pemahamannya ditemukan saat perang di negeri asing. “Yah, saya punya gelar master di Amerika, lalu saya bekerja sebagai buruh, itu bisa. Tapi tidak ada dampaknya bagi masyarakat. Kami hanya mendapat gaji besar untuk diri kami sendiri,” jelas perempuan berhijab ini. Ini. Indonesia mempunyai pasar yang sangat besar dan dikenal juga menjadi idaman para investor yang ingin menebar benih usahanya.

Kisah Nadia Amalia, Berhasil Kuliah Di Mit Kampus Terbaik Dunia

Selain itu, Nioman yang saat itu sudah menikah dan menjalani pernikahan jangka panjang (LDM), ingin bekerja tanpa meninggalkan keluarga. “Saat saya masih kuliah pascasarjana di Amerika, saya menelepon suami saya: ‘Kamu akan keluar (bisnismu saat ini), kamu adalah seorang wirausaha, tolong lakukan sekarang, tapi setelah itu, bantu aku dan mari kita mulai bisnis bersama.’” , – katanya, – kenangnya menirukan keadaan saat itu.

Mencari ide bisnis, Newman dihadiahi kehamilan. Kemudian ia memikirkan betapa sulitnya menemukan produk perawatan kulit atau perawatan pribadi yang berkualitas, efektif, namun terjangkau untuk bayi atau anak. Produk-produk tersebut nampaknya masih didominasi oleh merek-merek premium berharga mahal dari luar negeri. Sementara itu, merek-merek lokal berbiaya rendah yang ada saat ini belum mampu memberikan performa atau manfaat yang maksimal kepada penggunanya. “Saya akhirnya melihat ada peluang, ada celah. Akhirnya saya pakai pengalaman saya (saat bekerja), jaringan pabrik yang saya wawancarai untuk tesis master saya (saat bekerja), kenapa saya tidak membuat brand sendiri? “Akhirnya aku bangun ke Gently (Gently Indonesia),” jelas ibu satu anak itu.

Untuk mencapai tahap ini tidaklah mudah. Nyoman menghabiskan banyak waktunya untuk RnD (penelitian dan pengembangan) produknya, mencari fasilitas manufaktur, pemasok, dan kebutuhan produk lainnya. “Saya akhirnya meluncurkan produk tersebut pada April 2022. “Jadi ini perjalanan yang panjang,” kata CEO Gently Indonesia ini. Setelah kelahiran sang anak, Newman menemukan motivasi baru untuk lebih mengembangkan usahanya, apalagi kini ia mendapat dukungan dari suaminya.

Jurusan Di Massachusetts Institute Of Technology Mit

Nyoman menjelaskan Gently Indonesia merupakan brand perawatan ibu dan bayi pertama di Indonesia. “Kami tidak hanya alami dan hemat biaya, namun kami juga memiliki manfaat kesehatan bagi penggunanya,” jelas pengusaha wanita tersebut. Saat ini Nyoman mempunyai 8 orang karyawan yang membantu pekerjaan tersebut.

Universitas Jurusan Bisnis Terbaik Di Dunia!

Meski berlatar belakang di bidang teknik teknik, Nioman merasa semua yang diperjuangkannya semasa kuliah tidak sia-sia. Pemikiran logis dalam produksi menjadi landasannya dalam pengembangan bisnis. Namun, menurut Newman, bisnis tersebut masih memiliki kendala yang harus diatasi melalui pemasaran, bakat, dan bisnis.

Tidak mudah memang meninggalkan sarangnya di dunia teknik dan terbang bebas ke dunia wirausaha. Namun di balik layar, Nioman mengakui bahwa keluarga sangat penting dalam memperkuat sayapnya agar bisa terbang lebih tinggi lagi. (Foto: Dodi Ahmed)

Tidak mudah memang meninggalkan sarangnya di dunia teknik dan terbang bebas ke dunia wirausaha. Namun di balik layar, Nioman mengakui bahwa keluarga sangat penting dalam memperkuat sayapnya agar bisa terbang lebih tinggi lagi. “Kalau saya lama-lama bekerja di luar rumah, dan kalaupun ayah saya suka memberi saya modal awal untuk memulai usaha ini, saya pasti harus membantu mengurus anak-anak. Karena kita semua masih memiliki harta benda, bahkan orang tua kita masih tinggal serumah, maka orang tua sangat berhati-hati, terutama pada tahap awal. “Dalam bisnis, keuntungan yang didapat tidak setinggi saat Anda menjadi karyawan karena kita mengutamakan gaji karyawan di atas gaji kita sendiri,” kata Newman. Menurutnya, dukungan keluarga sangat penting karena dengan begitu Nyoman bisa konsentrasi bekerja dan tenang. Selain itu, suaminya juga membantu usahanya dan menciptakan nilai-nilai positif bagi Newman.

Neiman berharap usahanya terus berkembang. Dengan begitu, dunia usaha bisa memanfaatkan peluang kerja yang lebih luas. Sedangkan untuk produknya, Nyoman berharap dapat memberikan fitur dan manfaat kesehatan yang baik sehingga disukai konsumen khususnya seluruh ibu dan anak di Indonesia. “Jadi bukan hanya soal lapangan kerja saja, tapi juga bagaimana kita bisa menjangkau masyarakat luas melalui produk yang kita ciptakan,” kata istri Ramazan Satrio ini.

Youtuber Dari Indonesia Yang Kuliah Di Ln

Nyoman tidak lupa bahwa kita semua harus menjadi raja di bumi

Massachusett institute of technology, beasiswa massachusetts institute of technology, massachusetts institute of technology jurusan s2, universitas massachusetts institute of technology, fakultas di massachusetts institute of technology, massachusetts institute of technology mit, jurusan di massachusetts institute of technology, jurusan s2 di massachusetts institute of technology, massachusetts institute of technology biaya, biaya kuliah di massachusetts institute of technology, massachusetts institute of technology jurusan, massachusetts institute technology

Leave a Comment